|
Mandi...? Jauh... |
Indonesia kata orang itu negara merdeka, dan demikian adanya yang aku tonton di tv rumah tetangga. Indonesia itu indah, kota-kota besar dengan gedung-gedung tinggi yang lebih tinggi dari pohon kelapa yang ada di Sumba. Guruku bilang aku ini adalah orang Indonesia, tapi "kenapa Indonesia yang kulihat di tv tidak ku alami di sini. Seorang pria berbadan besar, dengan jas hitam, celana hitam, berdasi, dan kopia di kepala, kadang-kadang dengan batik biru memastikan
pembangunan di Indonesia merata. Tapi fakta yang ku alami saat ini Indonesia itu hanya merupakan
sinema elektronik kejar tayang. Saya hanya berharap di akhir episode ada pernyataan "
semua hanya fiktif belaka". Aku takut dan tidak mau dianak-tirikan, yang lain makan di meja makan aku makan di kaki meja menanti remah-remah yang terbuang.
Andai saja Indonesia bukan sebuah sinetron, pasti aku bisa mandi setiap hari, jadi ganteng seperti presiden Indonesia, bisa sekolah dan jadi pintar seperti presiden Indonesia, bisa tidur di rumah yang indah dan nyaman seperti puri presiden Indonesia, makan yang enak di meja panjang seperti meja makan rumah tangga istana presiden Indonesia. Ini semua hanyalah buah khayalan tentang diriku setelah menonton Indonesia di tv.
Aku berharap suatu saat nanti Indonesia dalam sinetron menjadi nyata, sekurang-kurang untuk Sumba ku di negeri batas negara yang hanya menjadi panggung sandiwara orang berjas di mata internasional.
|
Jalan sempit ke Surga... |
|
Siapa bilang sumber air su dekat....? |
|
tapi masih bisa tersenyum... tak seperti KAU...! |
|
kekeringan masalah kami... |
|
Eksotisme "angin rumput savana" adalah mimpi bagiMu |
UNTUK INDONESIA JADI NYATA MARI BERJUANG.... WE CAN...
SALAM DARI NEGERI BATAS NEGARA...