ketika mulut ini mengatakan
"biasa saja" artinya hati ini merasakan sesuatu yang "tidak
biasa",
ketika mulut ini mengatakan "tidak apa-apa" artinya hati ini merasakan "apa-apa",
ketika mulut ini mengatakan "biarlah" artinya hati ini sangat "peduli",
ketika mulut ini mengatakan "ya sudahlah" artinya di dalam hati ini "belum ingin berakhir",
begitulah, mulut ini akan selalu mengatakan kebalikan dari yang dirasakan hati agar semua tetap seperti adanya.
ketika mulut ini mengatakan "tidak apa-apa" artinya hati ini merasakan "apa-apa",
ketika mulut ini mengatakan "biarlah" artinya hati ini sangat "peduli",
ketika mulut ini mengatakan "ya sudahlah" artinya di dalam hati ini "belum ingin berakhir",
begitulah, mulut ini akan selalu mengatakan kebalikan dari yang dirasakan hati agar semua tetap seperti adanya.
ketika mulut ini tidak berkata
"apa?" lagi, itulah tanda kesabaran telah "berakhir",
ketika mulut ini berkata "diam...!", di dalam hati ini "mengamuk dan bergejolak",
dan ketika hati ini benar-benar "tersakiti" dan "berteriak" meminta pertolongan,, saat itulah mulut ini akan sangat "diam"...
ketika mulut ini berkata "diam...!", di dalam hati ini "mengamuk dan bergejolak",
dan ketika hati ini benar-benar "tersakiti" dan "berteriak" meminta pertolongan,, saat itulah mulut ini akan sangat "diam"...