
Profesi guru saat ini sedang di bawah naungan awan hitam pekat, bundaran putih di atas kepala kini telah hilang, sosok malaikat yang menjadi panutan telah hilang.
So, yang pasti tidak semua guru demikian, karena masih guru yang berhati maikakat. Rusaknya prdikat guru diakibatkan oleh ulah oknum guru yang memanipulasi hasil ujian, atau sekarang yang hangat-hangatnya program contek massal yang didalangi oleh oknum guru. Ini hanya beberapa contoh kasus yang merusak profesi guru.
Mari kita kembali ke belakang dahulu guru adalah sosok yang sangat sakral. Seseorang yang dihormati karena ilmunya, perbuatannya dipuji, diperhatikan, dijadikan teladan (digugu) dan ditiru. Perannya dalam masyarakat sebagai pendongkrak intelektualitas dan budi pekerti. Sungguh mulianya seorang guru.
Oleh seorang guru aku dapat menulis di sini, oleh seorang guru ada yang menjadi presiden, menteri, DPR dan lain sebagainya.
Akhir-akhir ini kasus korupsi di negeri menjadi sangat populer, ini menjadi pertanyaan besar, bagaimana dulu sang guru mendidik dan mengajar di sekolah. kepribadian, moralitas dan disiplin di peroleh dari pengajaran orang tua dan sekolah, mengingat separuh waktu kita semua di habiskan di rumah dan sekolah. Disinilah peran besar guru di perlukan dalam membentuk generasi yang berkualitas. Apakah ini hasil dari contek massal atau sejenisnya? silahkan direfleksikan sendiri.
Wahai para guru bertindak berperilakulah layaknya seorang guru, tidak boleh terpengaruh oleh gaji atau kekuasaan. Ingatlah bahwa guru merupakan sosok penting dalam perkembangan seorang individu. Ada pepatah "Guru kencing berdiri, murid kencing berlari" ini menunjukkan bahwa seorang guru benar-benar pribadi yang patut menjadi suri teladan, seperti dalam filosofi jawa, "Guru digugu lan ditiru". Jagalah segala tindak-tandukmu, jika tidak pastilah akan muncul filosofi baru yakni "Guru wagu lan saru".