Selesai ibadat masih nongkrong di
luar gereja, mengikuti rapat panitia pesta ulang tahun gereja yang ke-30.
Kembali ke
rumah, ada banyak orang di sana, mereka baru selesai menangkap sapi untuk
diberi kode/tanda, supaya tidak dicuri orang. Mereka adalah tetangga sekitar
yang juga masih sepupuan. Kami berdua bergabung bersama mereka. Duduk bersilah
di atas karpet bercerita panjang lebar tak karuan. Ada yang menggunakan bahasa
Sumba, ada juga yang menggunakan bahasa Indonesia. Sepertinya Anna kelihatan
bingung, tapi sedikit terbantu, karena kalau ada yang bercerita dengan bahasa
Sunba selalu ada yang menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Mereka semua
kagum dengan sikap Anna yang low profile.
“Saya kagum dia orang negara yang maju, mau saja duduk di lantai bersama dengan
kita, kalau orang lain pasti dia akan duduk di kursi” kata Om Tunggu. “Tadi
saja waktu dia mau masuk saya ada dengar dia minta mau lepas sepatu, ah itu
saya simpatik” sambung Om Rimbang. Diskusi berlanjut tentang banyak hal mulai
dari serius sampai ngawur, pokoknya
baganggu sudah... Eitss.. jangan lupa makan dulu, sup ayam, daging bakar
sedang menanti di dapur. Yuk merapat ke dapur dulu... Selesai makan lanjut
cerita lagi.... sampai pukul 15.00. Om Tunggu merupakan penannggungjawab di
Kampung Adat Prainatang, mengudang kami untuk ikut pada perayaan tahunan di
Kampung Prainatang pada 13 s.d 15 juli 206.
Selanjutnya kami ke pantai Mondu, bukan untuk mandi, tetapi untuk melihat orang yang akan mengambil ikan dari perangkap. Perangkap tersebut oleh masyarakat setempat disebut SERO. Sero terdiri dari tiga komponen utama yakni Penojo, Kamar dan Pusat. Penojo adalah bagian terluar yang berfungsi untuk menuntun menuju ke bagian Kamar ketika air surut. Kamar merupakan ruang yang memiliki lekukan pada bagian pintu yang berfungsi untuk mengecoh ikan sehingga tidak keluar dari sero. Sedang pusat merupaka ruang yang menjadi tempat tertampungnya ikan ketika air sudah benar-benar surut. Panenan ikan sore ini kurang banyak, katanya sih arus air dan angin terlalu kencang. Selesai melihat sero kami bermain lumpur di muara, dan kerja burung camar yang bermain dipasir putih.
Selanjutnya kami ke pantai Mondu, bukan untuk mandi, tetapi untuk melihat orang yang akan mengambil ikan dari perangkap. Perangkap tersebut oleh masyarakat setempat disebut SERO. Sero terdiri dari tiga komponen utama yakni Penojo, Kamar dan Pusat. Penojo adalah bagian terluar yang berfungsi untuk menuntun menuju ke bagian Kamar ketika air surut. Kamar merupakan ruang yang memiliki lekukan pada bagian pintu yang berfungsi untuk mengecoh ikan sehingga tidak keluar dari sero. Sedang pusat merupaka ruang yang menjadi tempat tertampungnya ikan ketika air sudah benar-benar surut. Panenan ikan sore ini kurang banyak, katanya sih arus air dan angin terlalu kencang. Selesai melihat sero kami bermain lumpur di muara, dan kerja burung camar yang bermain dipasir putih.
yang ini baru sebagian.... |
Ya begitulah
perjalanan kami hari ini... selanjutnya kami akan ke Mondu lagi dengan tujuan
Kampung Prainatang dan Air terjun Tanggedu, jika tak ada halangan.