Ujian
Nasional telah dilalui dan hasil ujian sudah diketahui, ada banyak yang lulus
dan ada juga yang belum beruntung. Teman-teman yang sudah lulus SMA dan para
orang tua pasti sudah ada yang mentukan mau kuliah di mana atau mau kuliah apa.
Dan pastinya ada yang masih galau mau kuliah di mana dan jurusan apa.
Teman-teman yang baru saja lulus SMA harus menyadari bahwa saat ini adalah saat
terakhir untuk memutuskan, teman-teman mau jadi apa. Keputusan yang diambil
saat ini adalah jalan hidup yang akan teman-teman jalani ke depannya. Dalam
menetukan pilihan harus dipikirkan matang-matang, baik itu dari kualitas diri,
tempat kuliah, cita-cita, dan peluang kerja. Keempat hal tersebut merupakan
hal-hal yang paling menentukan dalam memasuki jenjang pendidikan yang lebih
tinggi dan dunia kerja.
Berikut ini saya ingin berbagi tips untuk mentukan pilihan sebelum
memutuskan tempat, jurusan kuliah. Tips-tips ini didasarkan pada kualitas diri,
tempat kuliah, cita-cita dan peluang kerja.
1.
Kualitas diri, kualitaas diri yang dimaksud
ialah kemampuan akademik dan non akademik yang teman-teman miliki yang akan
menunjang penddikan di jenjang yang lebih tinggi. Oleh karena itu saat ini,
teman-teman harus berefleksi, tentang siapa saya?, dan kemampuan apa yang saya
punya?. Dari hasil pengamatan saya di perguruan, ada banyak yang mengundurkan
diri atau alih jurusan karena merasa tidak mampu untuk meneruskan pendidikan
pada jurusan yang dipilih. Pengunduran diri dan alih jurusan pasti menimbulkan
kerugian waktu dan biaya kuliah yang pastinya tidaklah murah. Tapi ada juga
yang tetap memaksakan diri untuk melanjutkan kuliah, dengan tujuan akhir aasal dapat
gelar.
2.
Tempat kuliah, Saat ini di Indonesia sedang
bermunculan dengan pesat perguruan tinggi, dan yang pasti mereka berlomba-lomba
untuk mendapatkan mahasiswa baru. Berhati-hatilah, karena tidak semua kampus
memenuhi syarat pendidikan baik dari segi fasilitas pendidikan ataupun tenaga
pendidik. Hal ini sangat merugikan mahasiswa, karena tidak akan mendapatkan
pendidikan yang berkualitas. Carilah informasi yang cukup tentang perguruan
tinggi yang akan dipilih, sebab ada banyak kampus abal-abal atau fakultas
bodong yang dipaksakan keberadaannya karena alasan bisnis. Cara terbaik untuk
menetukan tempat kuliah ialah dengan memperhatikan akreditasi dikti, hindari
kampus yang hanya dengan modal ijin operasional. Intinya tempat kuliah
menetukan kualitas lulusan, dan tingkat akreditasi perguruan tinggi memperbesar
peluang lapangan kerja.
3.
Cita-cita, pada masa kecil kita sering ditanya
“Ade kalau besar mau jadi apa?” dan kita menjawab “mau jadi doktei”. Yang
menjadi pertanyaan saat ini, sesederhana itukah menetukan cita-cita itu?, tentunya
tidak. Dalam menentukan cita-cita, saya berharap teman-teman dengan pertanyaan,
“Saya mau jadi apa? Dan, untuk apa?”. Salah satu dari 7 kebiasaan manusia yang
efektif menurut Stephen R. Covey, yakni “merujuk pada tujuan akhir”, dalam
menentukan pilihan kita sudah harus memiliki gambaran imajinasi tentang pilihan
tersebut. Itulah pentingnya kita peerlu memutuskan kita mau jadi apa. “Untuk
apa?” hal ini berkaitan dengan asas kebermanfaatan kita di masyarakat. Untuk apa
kuliah tinggi-tinggi kalau hanya untuk mendapatkan pekerjaan guna memenuhi
kebutuhan keluarga. Lalu apa bedanya kita dengan orang yang tidak pernah
kuliah.
4.
Peluang kerja, Aspek ini hampir sebagian orang
tua dan teman-teman sekalian kurang mempertimbangkannya secara matang. Fakta
yang ada di Sumba umum dan Sumba Timur khususnya, saat ini orang tua masih
menginginkan anaknya kuliah untuk menjadi perawat, bidang atau petugas
kesehatan lainnya. Padahal jika kita pandai membaca peluang, sebenarnya pegawai
kesehatan memberikan peluang yang besar bagi lulusan SMA saat ini. Dalam
beberapa tahun terakhir sudah sangat banyak orang yang berlomba-lomba masuk
jurusan kesehatan, dan sebagian besar mahasiswa yang berasal dari Sumba Timur
mengambil jurusan kesehatan. Maka bisa dibayangkan dalam 3-4 tahun ke depan
lulusan profesi kesehatan akan berkelipahan di Sumba Timur. Akibatnya, peluang
untuk mendapat pekerjaan menjadi semakin kecil.
Jangan Jadikan
PNS sebagai Cita-cita
Menjadi Pegawai Negeri Sipil,
menjadi dambaan setiap orang, karena menjadikan penghidupan yang lebih layak.
Tapi kita harus realistis, bahwa untuk menjadi PNS tidaklah mudah. Oleh karena
itu, buat hidup kita penuh dengan pilihan, jangan jadika PNS satu-satunya
pilihan. Sebab ada kemungkinan kita tidak diterima menjadi PNS. Saya tidak
bermaksud mengajak teman-teman untuk menjadi pesimis, tapi ssaya ingin mengajak
kita semua untuk menyadari bahwa ada kemungkinan terburuk dari setiap pilihan.
Nah, dalam mengambil jurusan kuliah, carilah jurusan yang memberikan kesempatan
kerja bagi lulusannya di beberapa bidang.