Selasa, 20 November 2012

“Apakah Anda lulusan Sanata Dharma?”

Lilin Indrayani*)

Mengingat Universitas Sanata Dharma, teringat bangunan dengan arsitek kuno yang indah ter  letak di Jl. Gejayan. Kampus yang bersih, hijau, hangat, dan sederhana. Kehangatan dan kesederhanaan itu mewarnai disetiap sudut ke  hidupan kampus Sanata Dharma. Kehangatan nampak jelas pada setiap hubungan timbal balik antara mahasiswa, dosen dan karyawan. Hal ini terbukti ketika terpisah lama dari sekian banyak mahasiswa pasti para dosen dan karyawan masih mengingat beberapa mahasiswa yang pernah belajar di sana, sebaliknya walaupun status mahasiswa telah berubah menjadi berbagai macam profesi pasti masih mengingat beberapa dosen dan karyawan.

Serupa dengan kehangatan, kesederhanaan hadir di mana-mana walaupun waktu menjadi perbedaan. Ketika masih bersama-sama antara dosen dan mahasiswa berada dalam ruangan yang sama, kedua belah pihak menunjukkan sifat sederhana, baik dalam berpenampilan, bergaul, berpikir tidak neko-neko, berkehendak tidak aneh-aneh. Kalaupun ada yang sedikit aneh, seringkali mereka kita anggap “alien” dari luar angkasa. Ketika ruang dan waktu memisahkan kedua belah pihak, apabila ada yang bertemu dengan seorang karyawan, seniman, dosen, apalagi seorang guru, baik hati, cakap, apalagi penampilannya sederhana, pasti ada yang mencoba bertanya: “Apakah Anda lulusan Sanata Dharma?”

Di tengah-tengah banyak universitas tampil dengan semboyan-semboyan yang menunjukkan sebuah lembaga atau institusi yang mengedepankan kemajuan teknologi, mencetak para pemimpin, atau mendidik calon pengusaha yang sukses untuk kehidupan di masa yang akan datang, sungguh bangga rasanya menimba ilmu di Sanata Dharma yang memiliki semboyan Humanisme. Kata Humanisme terasa sangat menyentuh amat dalam, sesuatu yang hakiki tanpa mengenal kasta dan keadaan, tidak hanya apa yang dapat dilihat orang lain dari luar, tetapi dirasakan dan bermanfaat bagi orang lain dalam kehidupan. Kata Humanisme tidak hanya mewakili kata air tetapi lebih pada kata mata air. 

Sebuah harapan, bila kehangatan, kesederhanaan dan humanisme itu masih menjadi pilar Kampus Sanata Dharma sampai detik ini mungkin banyak persoalan di negara kita, misalnya korupsi, kesewenang-wenangan, kekerasan, dan ketidakadilan perlahan akan menyusut.
Viva Sanata Dharma!!!!!

*) Lilin Indrayani, Lulusan Pertama Fisika
dikutip dari: KASADHAR Media Komunikasi Alumni Sanata Dharma, No.6/Th.VI/Desember 2007 (Halaman 5)
Comments
0 Comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar